Tahun ini saya berkesempatan melihat festival salah satu yang ada di Semarang yaitu Festival Ogoh Ogoh. Festival Ogoh Ogoh ini aslinya berasal dari Bali. Festival ini dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2016 kemarin. Acara ini diselenggarakan oleh Pemkot Semarang bekerja sama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang. Festival ini dimulai dari Kota Lama dan diakhiri di Balai Kota Semarang. Festival ini dijadwalkan mulai dari jam 2 siang hingga jam setengah 5 sore. Akses dari Kota Lama hingga Balai Kota di Jln Pemuda ditutup selama festival berlangsung.
Ogoh Ogoh sendiri menurut
Wikipedia adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Festival Ogoh Ogoh sendiri aslinya dilaksanakan sehari sebelum hari raya Nyepi tapi entah kenapa tahun ini tidak sesuai jadwalnya.
Festival Ogoh Ogoh di Semarang tahun ini menurut saya sangat meriah karena diikuti hampir 1000 peserta yang tergabung dalam sekitar 24 paguyuban. Sangat disayangkan patung Ogoh Ogoh tersebut masih harus didatangkan dari Bali. Menurut saya, para seniman asli Semarang atau Jawa Tengah bisa membuat patung Ogoh Ogoh tersebut walaupun dalam waktu yang lama tapi mungkin Ogoh Ogoh buatan seniman Jawa nanti ada unsur Jawa yang akan menambah nilai seni dalam festival Ogoh Ogoh ini.
Awal saya menonton festival ini karena pada hari itu kebetulan saya sedang ingin minum es Bogado yang ada di Kota Lama. Setelah sampai di Kota Lama, saya teringat kalo hari ini sedang dilaksanakan Festival Ogoh Ogoh. Setelah saya menghabiskan es Bogado, saya langsung ke Taman Sri Gunting. Disana sudah banyak orang yang berkumpul untuk menonton festival. Disana juga hampir semua paguyuban sudah menyiapkan penampilan menarik. Contoh paguyuban yang ikut serta adalah Padang Rani (Paguyuban Pedagang Barang Seni) Kota Lama, Semarangker, Unit Kepolisian dilengkapi atribut orang Hindu, pasukan berkuda, Mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang, beberapa paguyuban penari dan pemain musik dan paguyuban lainnya. Sebelum acara mulai, banyak orang yang berfoto dengan penari, patung Ogoh Ogoh dan peserta lainnya.
Tepat saat jam 2 siang, acara dimulai dengan dibuka oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dengan memukulan gong di depan Gereja Blenduk dilanjutkan dengan tarian pembuka. Setelah itu secara tertib dan berurutan, para peserta berjalan mulai dari depan Gereja Blenduk sampai Balai Kota. Ada sedikit kekacauan ketika kuda dari pasukan berkuda mengeluarkan
tahik "muatannya" sehingga para peserta merasa tidak nyaman dan harus jalan menepi untuk menghindari "muatan" kuda tersebut. 3 patung Ogoh Ogoh besar dan 1 patung Ogoh Ogoh yang lebih kecil dibawa oleh banyak orang.
Setelah semua peserta lewat, saya dan beberapa penonton lainnya mengikuti peserta festival dari belakang dengan menaiki motor. Festival sedikit terhambat karena menumpuknya kendaraan dan orang orang yang ingin memonton festival. Sayangnya saya tidak mengikuti festival sampai di Balai Kota. Saya langsung keluar dari barisan dan belok ke pasar Johar. Sebelum pulang saya juga sempat melewati Balai Kota. Disana sudah banyak orang yang ingin menonton festival Ogoh Ogoh tahun ini. Saya harap semoga tahun depan festival Ogoh Ogoh tahun depan lebih baik dan teratur.
Maaf jika ada kesalahan dan kekurangan karena ini adalah review pertama saya XD
To Be Continued