Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar adalah satu malam yang
penting yang terjadi pada bulan ramadhan. Al-Qur'an menyebut malam ini sebagai
malam yang lebih baik dari seribu bulan. Inilah satu malam yang sangat sakral,
dimana kitab suci Al-Qur'an diturunkan malam ini sebagai pedoman hidup ummat
manusia.
Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly dan Syaikh Ali Bin Hasan Bin
Ali Bin Abdul Hamid dalam laman Suara Al Qur'an menyebutkan, Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam meriwayatkan bahwa malam lailatul qadar terjadi
pada malam antara tanggal 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam bulan Ramadhan.
Pendapat-pendapat yang ada berbeda-beda. Imam Al Iraqi dalam risalahnya 'Syarh
Shadr bidzkri Lailatul Qadar', membawakan perkatan para ulama;
Imam Syafi'i berkata, "Menurut pemahamanku, wallahu
a'lam, Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menjawab sesuai yang ditanyakan,
ketika ditanyakan kepada beliau, "Apakah kami mencarinya di malam
hari?", beliau menjawab, "Carilah di malam tersebut.".
(Sebagaimana dinukil al Baghawi dalam Syarhus Sunnah 6/388).
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr
itu pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits `Aisyah radiyallahu
`anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam beri'tikaf di
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya)
"Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan."
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah
sampai luput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata):
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), "Carilah
di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh
hari sisanya." (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam juga menggambarkan tanda-tanda datangnya
malam mulia ini sebagai berikut:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang. Ibnu Abbas
radliyallahu'anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda : "Lailatul qadar
adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu
dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."
2. Esok harinya cahaya matahari agak meredup, bersinar cerah
tapi tidak kuat. Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda : "Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit
hingga tinggi tanpa sinar seperti nampan."
3. Bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairoh ra pernah
berkata bahwa mereka pernah berdiskusi tentang lailatul qadar disamping
Rasulullah SAW lalu beliau bersabda; "Siapakah dari kalian yang masih
ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan."
4. Sewaktu malam tampak terang, tidak dingin, tidak berawan,
tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan tidak ada aktivitas
meteor yang jatuh digalaksi. Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul qadar
adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak
hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu
dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)" (HR. at-Thobroni dalam
al-Mu'jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan), sebagaimana hadits dari Watsilah
bin al-Asqo'.
5. Terbawa kedalam mimpi. Beberapa sahabat Rasulullah SAW
mengalami mimpi berjumpa dengan malam lailatul qadar.
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan
lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Allah, tidak
seperti malam-malam lainnya.
sumber dari banjarmasin
1 Komentar:
Semoga dapat malam itu, malam yang lebih baik dari seribu bulan...
Post a Comment